Friday, January 1, 2010

Posted by blognya ratno

Ilmu berasal dari bahasa Arab : 'alima, ya'lamu, ilmu dengan wazan fa'ila, yaf'alu, yang berarti : ,mengerti, memahami benar-benar. Dalam bahasa Inggris disebut science; dari bahasa Latin scientia (pengetahuan)-scrie (mengetahui). Sinonim yang paling dekat dengan bahasa Yunani adalah epistime. Jadi pengertian ilmu yang terdapat dalam kamus bahasa Indonesia adalah pengetauan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk mengetahui gejala-gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu. Mulyadhi Kartanegara mengatakan bahwa ilmu adalah any organized knowledge. ilmu dan sains menurutnya tidaki berbeda, terutama sebelum abad ke-19, tetapi setelah itu sains lebih terbatas pada bidang-bidang fisik atau inderawi, sedangkan ilmu melampauinya pada bidang nonfisik, seperti metafisika.


Adapun beberapa ciri-ciri ilmu menurut terminolgi, anatara lain adalah :
1. ilmu adalah sebagian pengetahuan bersifat koheren, empiris, sistematis, dapat
diukur dan dibuktikan. berbeda dengan iman, yaitu pengetahuan didasarkan atas
keyakinan kepada yang gaib dan penghayatan serta pengalaman pribadi.
2. Berbeda dengan pengetahuan, ilmu tidak perna mengartikan kepingan pengetahuan
suatu putusan tersendiri, sebaliknya ilmu menandakan seluruh kesatuan ide yang
mengacu ke objek (atau alam objek) yang sama dan saling berkaitan secara logis.
karena itu, koherensi sistemik adalah Hakikat Ilmu. Prisip-prinsip objek dan
hubungan-hubungannya yang tercermin dalam kaitan-kaitan logis yang dapat dilihat
dengan jelas. Bahwa prinsip-prinsip metafisis objek menyingkapkan dirinya sendiri
kepada kita dalam prosedur ilmu secara lamban, didasarkan pada sifat khusus
intelek kita yang tidak dapat dicirikan oleh visi ruhani terhadap realitas tetapi
oleh berfikir.
3. Ilmu tidak memerlukan kepastian lengkap berkenaan dengan masing-masing penalaran
perorangan, sebab ilmu dapat memuat didalamnya dirinya sendiri hipotesis-
hipotesis dan teori-teori yang belum sepenuhnya dimantapkan.
4. Di pihak lain, yang seringkali berkaitan dengan ilmu (pengetahuan ilmia) adalah
ide bahwa metode-metode yang berhasil dan hasil-hasil yang terbukti pada dasarnya
harus terbuka kepada semua pencari ilmu. Kendati demikian, rupanya baik untuk
tidak memasukkan persyaratan ini dalam definisi ilmu, karena objektivitas ilmu dan
kesamaan hakiki daya persyaratan ini pada umumnya tercermin.
5. Ciri hakiki lainnya dari ilmu ialah metodologi, sebab kaitan logis yang dicari
ilmu tidak dicapai dengan penggabungan tidak teratur dan tidak terarah dari
banyak pengamatan dan ide yang terpisah-pisah. Sebaliknya, ilmu menuntut
pengamatan dan berpikir metodis, tertata rapi. Alat bantu metodologis yang
penting adalah terminologi ilmia. yang
disebut belakangan ini mencoba konsep-konsep ilmu.
6. Kesatuan setiap ilmu bersumber di dalam kesatuan objeknya. Teori skolastik
mengenai ilmu membuat pembedaan antara objek material dan objek formal. yang
terdahulu adalah objek konkret yang disimak ilmu. Sedangkan yang belakangan adalah
aspek khusus atau sudut pandang terhadap objek material. yang mencirikan setiap
ilmu adalah objek formalnya. Sementara objek material yang sama dapat dikaji oleh
banyak ilmu lain. Pembagian objek studi mengantar ke spesialisasi ilmu yang
terus bertambah. Gerakan ini diiringi bahaya pandangan sempit atas bidang
penelitian yang terbatas. Sementara penangkapan yang luas terhadap saling
keterkaitan seluruh realitas lenyap dari pandangan.

Adapun beberapa definisi ilmu menurut para ahli, di antaranya adalah :
- Mohammad Hatta, mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang
pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun
menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam.
- Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah yang empiris, rasional,
umum dan sistematik dan keempatnya serentak.
- Karl Pearson, mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan
konsisten tentang fakta, pengalaman dengan istilah yang sederhana.
- Ashley Montagu, Guru Besar Antropolog di Rutgers university menyimpulkan bahwa
ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari
pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal yang
sedang di kaji.
- Harsono, Guru Besar Antropolog di Universitas Pajajaran, menerangkan bahwa ilmu
adalah :
1. Merupakan akumulasi pengetahuan yang disistematiskan.
2. Suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris, yaitu
dunia yang terkait oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya
dapat diamati oleh panca indra manusia.
3. Suatu cara menganalisis yang mengizinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan
suatu propsosisi dalam bentuk : "jika..., maka....
- Afanasyef, seorang pemikir marxist bangsa Rusia mendefenisikan ilmu adalah
pengetahuan manusia tentang alam, masyarakat dan pikiran. Ia mencerminkan alam dan
konsep-konsep, kategori dan hukum-hukum, yang ketetapannya dan kebenarannya diuji
dengan pengalaman praktis.

Dari keterangan para ahli tentang ilmu diatas, dapat disimpulkan bahwa ilmu adalah sebagian pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda, syarat tertentu, yaitu : sistematik, rasional, empiris, universal, objektif, dapat diukur, terbuka dan kumulatif (tersusun). Mulyadhi Kartanegara berpendapat bahwa objek ilmu tidak mesti selalu empiris karena realitas itu tidak hanya yang empiris bahkan yang tidak empiris luas dan dalam dibandingkan dengan yang empiris. Karena itu, dia memasukkan teologi adalah ilmu, yang sama dengan ilmu-ilmu lainnya.

Adapun perbedaan antara ilmu dan pengetahuan, ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang terklasifikasi, tersistem dan terukur serta dapat dibuktikan kebenarannya secara empiris. Sedangkan Pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun, baik mengenai metafisik maupun fisik. Dapat juga dikatakan pengetahuan adalah informasi yang berupa common sense, sedangkan ilmu sudah merupakan bagian yang lebih tinggi dari itu karena memiliki metode dan mekanisme tertentu. Ilmu bagaikan sapu lidi, yakni sebagian lidi yang sudah diraut dan dippotong ujung dan pangkalnya kemudian diikat, sehingga menjadi sapu lidi, sedangkan pengetahuan adalah lidi-lidi yang masih berserakan di pohon kelapa, di pasar dan di tempat lain yang belum tersusun dengan baik.


0 comments:

Post a Comment

google translator
English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified